Remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa.berbicara tentang pergaulan dikalangan remaja
terutama pergaulan yang bebas tentu saja kita akan banyak membicarakan sebab
akibatnya .
Di zaman globalisasi ini, remaja
harus diselamatkan dari dampak globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya
kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing
yang masuk, sementara tidak cocok dengan kebudayaan di negara tertentu yang
melanggar aturan norma yang berlaku.Terutama negara-negara yang masih menerapkan
adat ketimuran termasuk negara kita yaitu indonesia. Sebagai contoh kebudayaan
asing yaitu free sexs itu tidak cocok dengan kebudayaan kita.
Pada saat ini,menurut saya
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Para remaja
dengan bebas dapat bergaul antar jenis,Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan
masyarakat sekitarnya yang banyak merupakan orang tua. Mereka sudah mengenal
istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu
bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi
persaingan untuk mendapatkan pacar.
Dunia remaja adalah yang penuh
dengan perubahan. Berbagai aktivitas menjadi bagian dari penjelasan usianya
yang terus bertambah, tentu saja karena remaja yang sedang mengalami masa
pubertas yang mempunyai dorongan atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuhnya dan mulai timbul rasa ketertarikan dengan lawan
jenis. Pada masa tersebut, remaja mengalami perkembangan seksual. Kematangan
organ seksualnya berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan keturunan)
maupun reaksi (mendapatkan kesenangan). ( Imran, 1998:34).
Departemen kesehatan RI mencatat
bahwa setiap tahunnya terjadi 700 ribu kasus aborsi pada remaja atau 30% dari
total 2 juta kasus dimana sebagian besar dilakukan oleh dukun. Dari penelitian
yang dilakukan PKBI tahun 2005 di 9 kota mengenai aborsi dengan 37.685
responden, 27% dilakukan oleh klien yang belum menikah dan biasanya sudah
mengupayakan aborsi terlebih dahulu secara sendiri dengan meminum jamu khusus.
Sementara 21,8% dilakukan oleh klien dengan kehamilan lanjut dan tidak dapat
dilayani permintaan aborsinya.
Bahaya Pergaulan Bebas Di kalangan Remaja
Kasus yang muncul akibat
pergaulan bebas di kalangan remaja semakin meningkat dimana-mana.Perilaku
menyimpang dikalangan remaja atau yang biasa disebut dengan kenakalan remaja
bentuknya bermacam-macam seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran
pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan,
penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah, Bentuk-bentuk kenakalan yang
demikian biasa disebut juga dengan pergaulan bebas. Bentuk kenakalan remaja itu
sering kita jumpai di kalangan remaja saat ini baik di lingkungan kita maupun
jauh dari lingkungan kita.
Perilaku yang penuh dengan
kebebasan seringkali mengarah pada kenakalan yang sangat mencemaskan dan Sangat
menyedihkan saat perilaku ini mengakibatkan tingginya jumlah penyimpangan
dikalangan remaja. Penyimpangan-penyimpangan yang kasusnya makin marak dan
menarik untuk dibahas adalah pergaulan bebas atau lebih spesifiknya disebut
seks bebas.
Karena Dari tahun ke tahun kasus
seks bebas di negeri ini makin banyak saja jumlahnya, dan tak dapat dipungkiri
bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan mahasiswa) para pelajar pun
dimulai dari saat mereka SMP,sungguh miris!. Di berbagai media pemberitaan baik
media massa ataupun media elektronik, yang namanya kasus seks bebas selalu saja
muncul dan menimbulkan kekhawatiran orang tua.Banyak orang tua yang cenderung
menutup anak-anaknya dari dunia luar dengan tujuan menjauhkan dari kemungkinan
terkena pergaulan bebas,tapi cara ini juga dapat menjadikan anak menjadi
individu yang anti sosial.
Masalah ini semakin
complicated,setiap orang sellau bertanya bagaimana mengurangi maraknya kasus
seks bebas di kalangan pelajar maupun siswa?jawaban dari pertanyaan ini adalah
kembali ke pribadi masing-masing. Tetapi masih banyak cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah pergaulan bebas ini,andil orang tua dalam pencegahan sangatlah
besar karena mulai dari rumah pencegahan ini dilakukan,orang tua dapat
memberikan didikan yang benar dan menanamkan norma agama seta norma kesopanan
sejak dini kepada anak-anak mereka.
Sehingga saat mereka keluar dari
rumah dan berinteraksi denganberbagai orang yang memiliki sifat dan perilaku
beragam dia telah memiliki pondasi yang kuatdari keluarga dan agamanya. Banyak
orang bilang bahwa masa remaja merupakan masa yang rentan, seorang anak dalam
menghadapi gejolak biologisnya dan masa remaja itu masa dimana anak-anak selalu
ingin tahu dan mencoba sesuatu yang membuat mereka penasaran biasa di sebut
masa pencarian jatidiri. Apalagi ditunjang dengan era globalisasi dan era
informasi yang sedemikian rupa menyebabkan remaja sekarang terpancing untuk
coba-coba mempraktekkan apa yang dilihatnya dari internet.
Terlebih bila apa yang dilihatnya
merupakan informasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa dampak pada
remaja itu sendiri.Lebih parahnya tentang seks bebas, menurut beberapa
penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari dari sepuluh perempuan telah melakukan
hubungan seksual sebelum berumur 20 tahun. Sementara satu dari enam pelajar
perempuan aktif bergaul seks bebas. Paling sedikit mereka berganti pasangan
dengan empat laki-laki yang berbeda-beda. Kenyataan tersebut menunjukkan betapa
ironisnya kondisi remaja kita saat ini.
Ciri-Ciri Pergaulan Bebas:
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sexs
bebasnya
2.
Upaya mendapatkan harta dan uang dengan
menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3.
Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4.
Rasa ingin tahu yang besar
5.
Rasa ingin mencoba dan merasakan
6.
Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi
7.
Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar,
emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin
menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam
banyak hal.
8.
Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik
karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan
perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9.
Banyak mengalami tekanan mental dan emosi
10.
Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau,
ekstasi, dan pil-pil setan lain
Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali
dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum
bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba dan mengkonsumsi minuman
keras. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas,yang akhirnya berujung
kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.mulai dari
kehidupannya di dalam keluarga maupun lingkungan sosial yang mengakibatkan
mereka mendapatkan tekanan akibat dari perilaku menyimpang mereka.
Tekanan itu Bisa berupa banyaknya
teman-teman dia yang tiba-tiba menjauhi,mulai dikucilkan di lingkungan
pergaulan sehari-hari. Ini bukan rahasia umum lagi bagaimana lingkungan sosial
menghukum anak-anak remaja tersebut.Dampak dari pergaulan bebas ini mencoreng
kehidupan remaja yang semestinya masih di penuhi dengan kegiatan bermain dan
belajar .
Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Selain daripada solusi dengan meningkatkan ketaqwaan kepada
Tuhan YME masih banyak solusi lainnya, Solusi-solusi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan
hidup dalam kenyataan, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak
memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga bila ia
mendapatkan kekecewaan dapat menghadapi dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga
terbina hubungan baik dengan masyarakat
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Yaitu
remaja harus memiliki cita-cita ,dan dia harus memiliki keinginan yang kuat
untuk mewujudkannya sehingga waktu sehari-harinya digunakan dengan bermaanfaat
guna untuk mencapai cita-citanya di masa depan.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi
akan pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu
berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi
yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu
juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara perselingkuhan,
sex bebas di kalangan artis.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena
bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya.jadi sosialisasi
pergaulan bebas sangat perlu .
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa
menghentikan selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa
menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan
dan dilaksanakan melalui hokum yang
berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk
menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas
yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini. Demikian yang bisa saya
sampaikan tentang pembahasan ini dengan berbagai bantuan sumber yang saya
dapat.semoga bermanfaat dan kita semua sama-sama dapat mengurangi maraknya
kasus pergaulan bebas di lingkungan kita.
Referensi:
https://windasirumapea.wordpress.com/2013/11/03/pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja/
http://www.kompasiana.com/harniandriani/pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja-yang-mengkhawatirkan_54f93d6aa3331112678b4c33