I.PENDAHULUAN
Manusia tidak dapat dipisahkan dari
teknologi, teknologi terkandung didalam dirinya dan didalam cara-cara hidupnya
dalam masyarakat. Sebaliknya teknologi tidak dapat terlepas dari manusia,
teknologi itu hanya ada karena diciptakan oleh manusia. Kemampuan berpikir
manusia yang sistimatis, analitis, mendalam dan berjangka panjang menghasilkan
ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan melahirkan teknologi, yaitu cara-cara
berdasar ilmu untuk menghasilkan barang atau jasa.
Manusia memanfaatkan teknologi untuk menyempurnakan
proses-proses nilai tambah yaitu proses-proses merubah bahan mentah dan
barang-barang setengah jadi menjadi barang-barang jadi yang memiliki nilai yang
lebih tinggi. Teknologi penting karena merupakan penggerak utama proses nilai
tambah tersebut. Sedangkan proses nilai tambah itu sendiri merupakan proses
kompleks yang berjalan terus menerus dan hanya dapat dikatakan berhasil jika
pemanfaatan mesin-mesin, ketrampilan manusia, dan material sepenuhnya dapat
diintegrasi oleh teknologi sehingga menghasilkan produk barang dan jasa yang
bernilai lebih tinggi dari nilai material dan masukkan lainnya. Karena sifat
integratif inilah maka dalam suatu proses ekonomi apapun juga, teknologi
merupakan unsur yang paling menentukan dalam proses nilai tambah.
Semakin effisien dan produktif proses-proses nilai tambah,
semakin meningkat taraf hidup masyarakatnya. Taraf hidup manusia yang meningkat
melahirkan cara-cara berpikir, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang lebih maju
lagi. Dan demikian seterusnya.
Maka lahirlah suatu lingkaran
peningkatan antara tingkat perkembangan teknologi karena taraf kehidupan
manusia dan taraf kehidupan manusia karena tingkat perkembangan teknologi.
Dengan demikian hadirnya teknologi dalam kehidupan manusia
berarti memungkinan peningkatan kemampuan berproduksi dan peningkatan taraf
kehidupan dalam masyarakat itu.
II.ISI
Hubungan IPTEK dengan
kemajuan pembangunan nasional sangat erat, karena dalam kehidupan Sehari-hari
tanpa disadari untuk beraktifitas melakukan pekerjaan sehari-hari mulai pagi
dari rumah kesekolah dan kembali kerumah, banyak menggunakan IPTEK. Seseorang
menyatakan bahwa manusia sudah menggunakan teknologi seja zaman dahulu kala,
seperti memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah sebagai
teknologi sederhana.
Teknologi kini telah
menyebar dalam kehidupan manusia, bahkan dari kalangan atas hingga menengah
kebawah sekalipun. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK
dalam rangka untuk mengolah sumber daya alam yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Namun, dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan
teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh
kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.
stilah “teknologi” dapat
diartikan antara lain sebagai studi tentang teknik-teknik, namun pada umumnya
istilah tersebut dipakai untuk menerapkan perkembangan dan penerapannya.
Kegiatan manusia dalam teknologi ditujukan pada suatu tujuan dan pada
penyelesaian (pemecahan) setiap masalah yang menghalangi tercapainya tujuan
tersebut. Dan pada usaha itu manusia mempergunakan semua teknik dan konsep-konsep
ilmiah yang tersedia baginya.
Selanjutnya juga disadari
bahwa pengertian mengenai teknologi adalah sentral bagi peninjauan kembali yang
radikal tentang hubungan antara pendidikan sains dan dunia kerja. Selanjutnya
juga disarankan agar pada pendidikan nonformal, pengajaran, dan latihan-latihan
IPTEK haruslah erat hubungannya dengan masalah-masalah dimasyarakat dan untuk
memperluas/meningkatkan kerajinan dan teknologi yang ada.
Istilah “teknologi” dapat
diartikan antara lain sebagai studi tentang teknik-teknik, namun pada umumnya
istilah tersebut dipakai untuk menerapkan perkembangan dan penerapannya.
Kegiatan manusia dalam teknologi ditujukan pada suatu tujuan dan pada
penyelesaian (pemecahan) setiap masalah yang menghalangi tercapainya tujuan
tersebut. Dan pada usaha itu manusia mempergunakan semua teknik dan
konsep-konsep ilmiah yang tersedia baginya.
Selanjutnya juga disadari
bahwa pengertian mengenai teknologi adalah sentral bagi peninjauan kembali yang
radikal tentang hubungan antara pendidikan sains dan dunia kerja. Selanjutnya
juga disarankan agar pada pendidikan nonformal, pengajaran, dan latihan-latihan
IPTEK haruslah erat hubungannya dengan masalah-masalah dimasyarakat dan untuk
memperluas/meningkatkan kerajinan dan teknologi yang ada.
Selanjutnya, ditonjolkan
pula suatu isu bahwa pendidikan sains haruslah mengenal serta memperhatikan
kebudayaan tradisional. Haruslah mendorong adanya suatu hubungan komplementer
diantara kebudayaan internasional dengan kekuatan-kekuatan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam pembangunan sebagai dasar pemikiran yang sangat penting didalam
reformasi pendidikan sains. Sebagai suatu pegangan untuk memilih bahan/isi
pendidikan sains dan teknologi dapat kita perhatikan masalah-masalah yang
menjadi fokus penelitian dalam dasawarsa-dasawarsa yang akan datang serta
bidang-bidang ilmu dan teknologi yang cenderung akan berkembang cepat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional mempunyai dampak yang
besar pada perkembangan IPTEK nasional, sedangkan kecenderungan arah
perkembangan IPTEK dunia adalah dalam bidang-bidang sebagai berikut:
Semikonduktor, mikroelektronik, mikro
prosesor, komputer
Informatika
Robotika
IPTEK bahan-bahan
(polymeer, keramik, logam-logam langka)
Superkonduktivitas
(metalurgi penghantar listrik)
Teknologi ruang angkasa
(proses-proses kimia/hayati dalam ruang tanpa robot, meteorologi, seismologi)
Telekomunikasi
Bioteknologi dan
kerekayasaan genetika (dalam bidang kedokteran, pertanian, industri)
Teknologi membran
(ultrafiltrasi dan osmosis untuk desalinasi prosesing air limbah, pemurnian
bahan)
Energi alternatif (angin,
surya, biomassa, selvoltaik)
Kelautan (pertambangan
laut, dan energi pasang surut: OTEC dan sebagainya)
IPTEK di Indonesia
dikembangkan untuk :
Mengenal lebih dekat
mendalam dan meningkatkan nilai tambah sumber-sumber daya alam dan
pemanfaatannya dengan pengelolaan yang memperhatikan kelestarian dan
lingkungannya.
Menunjang industrialisasi
yang mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat memenuhi kebutuhan
nasional serta mampu bersaing dipasaran internasional
Meningkatkan mutu dan
ketangguhan sektor pertanian
Meningkatkan daya guna
investasi teknologi yang telah ada untuk menunjang pembangunan yang berwawasan
lingkungan
Menggali ilmu baru dan
mengembangkan teknologi baru dalam meningkatkan kemampuan IPTEK pada umumnya.
Peningkatan kesadaran dan
ketahanan berbangsa dan bernegara.
Pengembangan dan
penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi kriteria ketepatgunaan, yakni :
Segi teknis dapat
dilaksanakan
Segi sosial akseptable
Secara ekonomi dapat
dipertanggungjawabkan, dan
Secara ekologi tidak
menurunkan kualitas hidup
Berdasarkan pertimbangan
diatas, beberapa kegiatan IPTEK yang diperkirakan akan mempunyai peranan
penting menjelang lepas landas adalah sebagai berikut:
Teknologi pertanian untuk
peningkatan kemampuan budidaya dan pengelolaan, dan khususnya teknologi lepas
panen dan pengelolaan hasil pertanian diarahkan untuk mengurangi kerugian,
meningkatkan mutu dan nilai tambah
Masalah air dan
lingkungan, demikian pula masalah kependudukan akan meminta perhatian IPTEK
yang lebih besar lagi.
Pengolahan bahan kimia,
bahan industri dan energi diarahkan untuk mendayagunakan sumber daya alam yang
mencukupi kebutuhan industrialisasi, dan meningkatkan nilai tambah komoditi
ekspor
Masalah-masalah kelautan
dengan souverenitas perairan di Indonesia (ZEE) meminta masukan IPTEK yang
lebih besar dan tinggi mutunya untuk pemanfaatan seoptimal mungkin
Masalah-masalah
komunikasi (telekomunikasi, transportasi, dll) akan meminta bukan hanya
penggunaan teknologi canggih tetapi pula perawatan dan penguasaannya.
Desain, rekayasa, dan
bidang konstruksi diarahkan untuk meningkatkan kemandirian dalam pembangunan
fisik serta pembangunan industri
Pengolahan dan
penyebarluasan informasi diarahkan untuk memonitor dan mengadakan evaluasi
keberhasilan pembangunan. Teknologi informasi tersebut akan diperlukan pula
dalam industri jasa, yang mempunyai peranan penting dimasa yang akan datang
Masalah-masalah sosial
budaya sehubungan dengan persyaratan bagi pembangunan maupun sebagai
dampak-dampak pembangunan perlu penanganan dengan lebih berbobot didalam IPTEK
serta konsepsional
Masalah-masalah
pengelolaan hankamnas akan memerlukan penanganan dengan bobot IPTEK yang jauh
lebih besar.
Untuk mendayagunakan Iptek
diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4
(empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :
1. Accountable, penerapan
Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan,
finansial, bahkan dampak politis
2. Visionary, pembangunan
Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimasa
kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal
katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur
pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru,
dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru
dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan
tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau
berusaha menuju yang terbaik.
Pesatnya kemajuan Iptek
memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi
daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
10. Dampaknya dalam :
A. Penyediaan Pangan
11. Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan
dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang
pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas
unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan.
Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja
penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan
penyakit dalam tubuh manusia.
B. Penyediaan Sandang
12. · Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari
serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain
13. · Perkembangan teknologi matrial polimer
menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon,
polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya
14. · Kulit sintetik juga dapat dibuat dari
polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain
15. · Teknologi pewarnaan juga berkembang
seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.
C. Penyediaan Papan
16. · Teknologi papan bersangkut paut dengan
penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit,
kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk
17. · Awalnya bahan pokok untuk papan adalah
kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu
18. · Untuk mengatasi kekurangan akan lahan
dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan
tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.
D. Peningkatan Kesehatan
5. · Perkembangan Imu Kedeokteran seperti :
ilmu badah dan lain-lain
6. · Penemuan alat-alat kedokteran seperti
: stetoskup, USG, dan lain-lain
7. · Penemuan obat-obatan seperti anti
biotik, vaksin dan lain-lain
8. · Penemuan radio aktif untuk mendeteksi
penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
9. · Penelitian tentang kuman-kuman
penyakit dan lain-lain.
E. Penyediaan Energi
12. · Kebutuhan akan energi
13. · Sumber-sumber energi
14. · Sumber energi konvensional tak dapat
diperbaharui
15. · Sumber energi pengganti yang tak habis
pakai
16. · Konversi energi dari satu bentuk kebentuk
yang lain.
III. PENUTUP
Menurut
saya kemajuan pemabnagunan nasional terhadap IPTEK sangat lah berkaitan. Karena
dinegara maju tentu didukung dengan masyarakat yang cerdas. Karena dengan
didukungnya oleh masyarakat-masyarakat cerdas perkembangan teknologi sangat
pesat karena masyarakat cerdas bisa dengan mudah menciptakan
teknologi-teknologi canggih yang dapat membantu kinerja orang lain.
Sekian dari saya, kurang
lebihnya mohon maaf.
Referensi: